
Game seri Tom Clancy memang tidak pernah mengecewakan, begitulah kira-kira perasaan ketika menyelesaikan game Splinter Cell: Blacklist hingga tamat. Kali ini Sam Fisher (tokoh utama) tidak bekerja hanya dibantu oleh Anna Grimsdottir, tetapi memiliki tim yang terdiri dari ahli peretas, Charlie Cole dan prajurit yang membantu Fisher di lapangan, Isaac Briggs.
Kelompok Fisher bermarkas di sebuah pesawat bernama Paladin, dimana semua komando misi diarahkan dari sini dalam memburu musuh terbaru mereka, Blacklist.
Game garapan Ubisoft ini menghadirkan visual yang cukup realistis dan dinamis, tidak heran karena Splinter Cell: Blacklist menggunakan mesin Unreal Engine. Selain visual yang nyaman di mata, gameplay pun tak jauh beda dengan Splinter Cell: Conviction, dimana Fisher dapat membawa beberapa senjata, gadget, dan melakukan ‘eksekusi’ yang menjadi ciri khas game ini.
Fitur yang berbeda adalah pesawat Paladin yang dapat di-upgrade, yang dapat memberikan senjata-senjata ekstra atau kebutuhan lainnya yang sangat membantu dalam misi. Selain itu, Fisher juga dapat mengatur kustomisasi dari Ops-Suit yang digunakan, bisa menggunakan kostum khusus stealth atau untuk perang terbuka. Terdapat berbagai macam senjata yang bisa dibeli di pesawat dan upgrade google yang biasa digunakan Fisher.
Musuh-musuh Fisher di Splinter Cell: Blacklist tidak semuanya dapat ditembak di kepala, karena beberapa ada yang menggunakan helm pelindung atau heavy infantry yang menggunakan armor tebal. Di beberapa misi juga Fisher akan menghadapi anjing yang dapat melacak keberadaannya dan drone yang bisa self destruct. Mengingatkan kembali ke game FPS tersohor, Call of Duty.
Misi-misi yang dijalani Fisher tersebar di seluruh dunia, player akan merasakan lokasi yang berbeda-beda, mulai dari Asia, Eropa, hingga Amerika. Masing-masing anggota tim juga akan memberikan side mission yang memiliki karakteristik atau cara penyelesaian sendiri.
Memang telat bagi saya memainkannya, tetapi benar-benar game yang menyenangkan. Tidak perlu mengejar status Ghost untuk menyelesaikan misi, karena hal yang menyenangkan datang ketika menghadapi musuh secara langsung. Overall, cerita dan grafiknya mantap, patut dinanti petualangan selanjutnya dari Fisher dalam mengejar dalang di balik Blacklist.
0 comments:
Post a Comment