Assassin's Creed Rogue, The Hawk of Betrayal
Dalam game seri Assassin's Creed bertajuk Rogue ini, tidak banyak yang berubah dalam gameplay karena masih terasa seperti Black Flag dengan perang kapal, menjelajahi pulau, crafting, berburu, dan sebagainya. Namun, sensasi dalam berpetualang mengumpulkan collectible items menjadi senjata yang begitu adiktif dari Ubisoft. Pemain dapat menghabiskan waktu yang lama dalam bermain game ini, walau storyline-nya pendek, karena hasrat untuk menjelajah yang tinggi.
Ceritanya pun patut diacungi jempol bila dibandingkan dengan Assassin's Creed 3 atau Black Flag. Shay Patrick Cormac, seorang Assassin, harus berkhianat demi kepentingan umat manusia. Ia bergabung dengan Templar dan balik memburu para Assassins dengan mentor Achilles (kelak menjadi mentor Connor Kenway di AC3).
Pemain sepenuhnya akan merasakan bagaimana menjadi Templar dalam Rogue. Shay akan memiliki aktivitas sampingan untuk menggagalkan sebuah misi assassination dari para Assassins dan juga menggagalkan upaya Assassins membunuhnya melalui stalkers. Beberapa fitur lainnya adalah Naval Campaign, merebut Fort dan Gang Headquarters, serta melakukan renovasi di seluruh dunia untuk menancapkan kekuasaan Templar.
Kelebihan lainnya dari Assassin's Creed Rogue adalah game yang optimal sehingga nyaman untuk dimainkan di PC atau laptop. Meski kualitas gambar tidak sebagus Assassin's Creed Unity, namun kenyamanan lebih baik daripada banyak masalah seperti bugs. Pemain akan dibawa menjelajahi daerah North Atlantic yang bersalju, dimana Shay tidak dapat berlama-lama di dalam air atau ia akan mati kedinginan. Selain itu, Shay juga akan menancapkan kekuasaan Templar di New York dan membersihkannya dari kontrol Assassins.
Akhir dari kisah ini akan menghubungkan ceritanya ke Assassin's Creed Unity dan bagaimana Achilles menjadi Assassin yang tidak aktif di AC3,
Sebuah game yang asik untuk dimainkan dan salah satu yang terbaik dari seri Assassin's Creed.
0 comments:
Post a Comment