Wednesday, 18 February 2015

Wawancara Eksklusif: Synyster Gates (Avenged Sevenfold)


Apabila Anda melihat penampilan Avenged Sevenfold, baik secara live atau melalui YouTube, mungkin Anda tidak dapat mengabaikan permainan gitar yang disajikan sang gitaris, Synyster Gates atau yang bernama asli Brian Elwin Haner, Jr. Gates memang terkenal dengan permainan gitar solonya yang menjadi ciri khas tersendiri bagi musik Avenged Sevenfold.

Ia dan rekan gitarisnya, Zacky Vengeance menjadi komponen utama bagi musik band. Bahkan, mereka berdua pernah mendapatkan penghargaan Revolver Golden God untuk kategori Best Guitarist. Gates sendiri masuk ke dalam daftar 30 gitaris terbaik versi majalah Guitar World pada 2010.

Pada Sabtu (17/01) kemarin, Avenged Sevenfold melakukan konferensi pers untuk konser yang digelar Minggu (18/01) lalu di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Seusai konferensi pers, saya mewakili Rolling Stone berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Synyster Gates.

Dalam konferensi pers M. Shadows mengonfirmasi rencana untuk merilis album tahun depan. Bisakah Anda jelaskan sedikit tentang rencana album baru?
Baik, itu sulit untuk dijelaskan, karena kami memiliki beberapa mimpi untuk album selanjutnya. Tapi, Anda tidak akan pernah tahu sampai Anda duduk bersama dan mengeluarkan semua ide. Hal itu yang terjadi di album Hail To The King, kami mencoba untuk mengerjakan sesuatu, tapi selama dua minggu kami merasa bosan. Fuck! Untuk membuat album kami harus duduk bersama dan melakukan curah gagasan yang menghasilkan ide bagus, sesuatu yang membuat kami bersemangat dan ‘lapar’ setiap harinya. Itulah yang ingin kami lakukan dalam mengerjakan album, kami harus menunggu hingga benar-benar mendapat inspirasi.

Album Hail To The King terdengar sangat dipengaruhi oleh Metallica dan Black Sabbath, bagaimana musik Avenged Sevenfold ke depannya?
Seperti yang saya katakan, kami harus menunggu idenya. Kami ingin membuat sesuatu yang sedikit aktual, tapi kami tidak tahu. Saya mendapat waktu yang bagus ketika mengerjakan album terakhir (Hail To The King), saya belajar banyak dalam menulis lagu. Jadi, saya berharap dapat belajar lebih banyak dalam menulis lagu, melakukan sesuatu yang berbeda. Saya telah belajar banyak mengenai penulisan lagu dan musik klasik dibandingkan sebelumnya, juga dari semua album yang telah kami kerjakan. Itu merupakan pengalaman yang paling penting bagi saya. Jadi, saya ingin terus mengembangkan pengalaman itu, tetapi harus memperhatikan lagu-lagu apa yang harus kami dengarkan atau tidak kami dengarkan. Lagu-lagunya harus mampu membuat kami bersemangat dalam menghasilkan album.

Apakah produksi album baru nanti akan sama dengan Hail To The King?
Saya benar-benar belum tahu mengenai hal itu. Tapi yang saya tahu kami akan kembali bekerja dengan Mike Elizondo (produser album Nightmare, Hail To The King). Ia merupakan sosok yang menginspirasi, pemimpin yang baik, dan mampu mengatur komunikasi dengan sangat baik. Jadi, ia adalah sosok yang paling cocok untuk mengerjakannya.

Tahun lalu Avenged Sevenfold merilis ulang edisi spesial dari album Waking The Fallen, apakah ini menjadi pertanda jika band merindukan musik di album tersebut?
Tidak, itu hanya tentang waktu untuk merilisnya kembali, banyak band yang melakukan itu. Kami hanya ingin merilisnya kembali setelah beberapa tahun. Kami ingin memiliki rekaman berkadar tinggi yang dapat bertahan lama dan jika Anda percaya diri maka Anda dapat merilis album lainnya.

Zakk Wylde dari Black Label Society pernah mengatakan jika Anda adalah panutan para anak muda saat ini untuk bermain gitar solo, apa pendapat Anda?
Sebuah kehormatan bagi saya, ia adalah salah satu idola saya. Saya tahu ia adalah ‘dewa’ gitar. Ia memiliki catatan sejarah yang baik dalam komunitas metal, mulai dari Ozzy (Osbourne) hingga di Black Label Society. Benar-benar sebuah kehormatan bagi saya jika ia mengatakannya. Terima kasih banyak!

Siapa yang menginspirasi Anda untuk bermain gitar pertama kali?
Mungkin ayah saya (Brian Haner, Sr.). Ia adalah seorang musisi, selalu dekat dengan musik, bermain musik, dan melakukan tur konser. Ia bermain musik bersama musisi-musisi hebat seperti Frank Zappa, Rose Royce, musisi-musisi idola saya. Hal itu yang membuat saya ingin bermain gitar. Kemudian saya bertemu mereka (Avenged Sevenfold) yang memberikan kesempatan bagi saya bermain gitar.

Musik apa yang ayah Anda mainkan?
Ia dapat memainkan jenis musik apa saja. Ia seorang musisi rock, tapi bisa shredding, memainkan musik jazz yang hebat, ia juga salah seorang pemain ritem terbaik.

Avenged Sevenfold kabarnya akan merilis DVD, bisa diceritakan mengenai DVD tersebut?
Ya, itu sebuah DVD live dan perkembangan band yang akan memperlihatkan masa-masa sebelum kepergian Jimmy (James ‘The Rev’ Sullivan), juga transisi dari masa itu ke masa selanjutnya. Akan ada juga cuplikan-cuplikan behind the scene yang keren dan menyenangkan.

Tahun lalu, kalian terlihat sibuk dengan perilisan game Hail To The King: Deathbat, bahkan merilis sebuah controller untuk para pemain gim. Apakah ada rencana untuk merilis game lain ke depannya, misalnya untuk Playstation atau Xbox?
Itu akan keren, tapi saya kurang tahu. Matt (Shadows, vokalis) yang senang bermain gim, ia yang mengerti. Tapi menyenangkan untuk melihat bagaimana ia mengembangkan game itu selama dua tahun dengan hasrat besarnya. Semua tekanan membebani pundaknya ketika mengerjakan game itu. Semua hasilnya dapat kita lihat sekarang.

Ini keempat kalinya Anda mengunjungi Indonesia, bagaimana perasaan Anda?
Saya adalah seorang penggemar berat Indonesia. Saya makan nasi goreng untuk sarapan, bahkan ketika saya di Korea dan dimanapun, saya sangat menyukainya. Saat pertama kali ke sini, saya makan daging ular kobra dan kemudian saya datang ke Bali untuk bulan madu. Indonesia benar-benar tempat yang indah, saya sangat senang untuk berselancar di sini, salah satu lokasi berselancar terbaik dalam sejarah. Benar-benar tempat terbaik di dunia, untuk makan, minum, berselancar, dan bersama seseorang yang saya cintai.

Setelah menyelesaikan tur konser Asia Tenggara ini, apa rencana band selanjutnya?
Kami akan pulang ke rumah untuk berlibur dan memainkan beberapa konser, namun bukan tur konser yang besar.

Ada saran bagi para anak muda Indonesia yang ingin bermain gitar?
Ya, tentu saja. Terus belajar dan kembangkan kemampuan. Jika Anda ingin mengembangkan struktur gitar, mengembangkan permainan gitar ritem, lead, dan semacamnya maka bukalah YouTube, ada banyak pelajaran gitar di sana. YouTube merupakan salah satu proses dalam mengembangkan kemampuan bermain gitar saat ini. Saya harap dapat membuat video (bermain gitar) lagi yang lebih baik dibandingkan yang sebelumnya, tapi tidak tahu kapan. Anda tahu, banyak hal yang gratis di YouTube. Saya pun mulai giat belajar lagi selama 2-3 tahun ini. Cek saja video-video pelajaran gitar di YouTube dan dengar wawancara para gitaris.

http://rollingstone.co.id/read/2015/01/20/141054/2808413/1095/qa-synyster-gates--avenged-sevenfold-

0 comments:

Post a Comment